- Kualitas berstandar nasional, berlaku bagi seluruh organisasi kesehatan (rumah sakit, puskesmas, praktek pribadi) di dalam memberikan pelayanan. Standar dan garis pedomanan (guidelines) yang dipakai berdasarkan dari evidence-based medicine dan disosialisasikan melalui badan pemerintah pada tingkat nasional.
- Mekanisme untuk menjaga standar pelayanan yang tinggi, seperti memastikan life-long learning dan regulasi profesi yang sesusai supaya menciptakan sebuah atmosfer yang kondusif dalam peningkatan pelayanan medis.
- Sistem yang efektif untuk memantau implementasi kerangka tersebut, seperti tolak ukur dari indikator klinis dan penilaian kerja sistem
Merujuk kepada kerangka clinical governance di atas, setiap organisasi kesehatan harus mengadakan evaluasi dalam meningkatkan kualitas pelayanan medis yang diberikan kepada pasien. Dalam perspektif ini, evaluasi pertanggungjawaban (accountability) terutama dianalisis melalui penilaian kerja (clinical perfomance). Ada beberapa pendekatan yang berbeda di dalam mengevaluasi penilaian kerja, seperti clinical audit, clinical indicators, verbal autopsy, facility-based review dan confidential enquiries.
Clinical audit bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien dan hasil klinis(clinical outcome) melalui tinjuan secara berkelompok (peer-led review) terhadapap evidence-based standard dan memimplementasikan perubahan jika dibutuhkan. Clinical audit mempunyai dua prinsip utama, yaitu:
- Komitmen untuk lebih baik
- Penerimaan konsep praktek terbaik atau evidence-based practice oleh para dokter.
National Institute of Clinical Excellence Inggris (NICE, 2002) mendefiniskan lima tahap di dalam melakukan clinical audit:
- Tahap 1 : Mempersiapkan untuk audit
- Tahap 2 : Memilih kriteria
- Tahap 3 : Melakukan penilaian
- Tahap 4 : Melakukan perubahan
- Tahap 5 : Menjaga peningkatan (sustaining improvement)
Akhir kata, clinical governance harus dikembangkan sebagai kebutuhan, bukan kewajiban. Selain untuk melindungi pasien dari tindakan medik yang bisa merugikan, juga untuk menjaga agar dokter dan petugas kesehatan bersikap profesional, selalu mengup-date ilmu dan kemampuan klinik, dan punya perencanaan kinerja memadai.
Referensi
- National Institute of Clinical Excellence. 2002. Principles for Best practice in Clinical Audit.UK: Redcliffe Medical Press.
- Department of Health. 1998. A first class Service Quality in the new NHS. London: NHS executive
- Lecture note Prof.dr. Adi Utarini, M.Sc, MPH, Ph.D. Quality Framework, Clinical Governance and Patient Safety.
- Lecture note Prof.dr. Adi Utarini, M.Sc, MPH, Ph.D. Clinical Audit and Quality.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar